MENULIS CERITA FIKSI BERSAMA PAK SUDOMO S.Pd
PELATIHAN BELAJAR MENULIS GELOMBANG 18, RESUME KE 13 3 MEY 2021
TANGGAL PERTEMUAN :
3 MEY, 2021
RESUME KE : 13
TEMA : KIAT MENULIS CERITA FIKSI
NARSUM : BPK. SUDOMO
GELOMBANG :
18
MODERATOR :
IBU SRI SUGIASTUTI
Kata Berbeda yang saya maksud disini adalah karena masih dalam suasana GEBYAR HARDIKNAS. Gebyar Hardiknas kali ini adalah BELAJAR ITU MEMERDEKA KAN ORANG kata pak Presiden Jokowidodo dalam sambutannya bersama mas Mentri Nadiem Makarim.
Mengacu pada statemen pak Presiden tersebut maka hari ini saya keluarkan pertanyaan yang saya kunci rapat dalam benak dan hati saya yaitu “Apa perbedaan antara Fiksi, Fiktif, khayal dan ide”. Jreng jreeeeeeeng, saya harap harap cemas menanti jawaban sang ahli Fiksi. Meski saya banyak membaca untuk mencari jawaban atas pertanyaan saya tersebut dari buku buku, atau memperhatikan para guru ketika diruang kelas. Jaman dulu hanya dari buku buku sebagai sumber ilmu, kalau jamn sekarang bisa cari dari google. Namun yang paling asyik itu apabila langsung kepada ahlinya ketimbang dari buku maupun google karena ada emosi yang disampaikan.
Memeperhatikan uraian Narasumber hari ini yaitu pak Sudomo yang dipandu oleh ibu Kanjeng tentang cerita fiksi dalam sebuah tulisan, ini merupakan karya sastra yang patut diakui kehebatannya serta kepiawian beliau dalam menyampaikan karya sastranya baik berupa tulisan mupun coaching kepada para guru hebat. Yang lebih mengagumkan dari beliau adalah beliau peserta BELAJAR MENULIS GELOMBANG 16 lanjut ke 17 sudah menghasilkan karya cerita fiksi untuk anak anak, remaja dan dewasa. Ini luar biasa sekali. Artinya di gelombang 17 yang saya ikuti saya bersama seorang hebat tapi saya tidak tahu. Nah ini salah satu kehebatan lainnya dari seorang penulis cerita fiksi pak Sudomo yang sebenarnya sudah menulis cerita fiksi sejak tahun 2011. Selain cerita fiksi, beliau juga menulis cerpen dan buku solo.
Pak Sudomo lulusana Universitas Diponegoro Fakultas Peternakan, kelahiran Sukoharjo, 27 Maret 1975 mengabdikan diri di SMP Negeri 3 Lingsar Lombok Barat NTB, sebagai guru IPA. Kaya akan prestasi dengan menjuarai berbagai perlombaan Menulis yang diselenggarakan oleh berbagai instansi. Dan karya sastra yang sudah dihasilkan berupa Cerita Fiksi dan Non Fiksi, antara lain:
CERITA FIKSI
1.
Menerbitkan kumpulan flash fiction 123
kata tentang ibu dan perempuan berjudul CERMIN melalui jalur self-publishing di
Nulisbuku.com tahun 2011;
2.
Menerbitkan sekitar 30 judul antologi
flash fiction/cerpen bersama penulis lainnya lewat jalur self-publishing di
Nulisbuku.com tahun 2011 – 2014;
3.
Menerbitkan antologi flash fiction bersama
penulis lainnya berjudul THE COFFEE SHOP CHRONICLES lewat penerbit PT By Pass
tahun 2012;
4.
Menerbitkan antologi cerpen bersama
penulis lainnya berjudul DEAR MAMA lewat penerbit PT Gradien Mediatama tahun
2013;
5.
Menerbitkan antologi cerpen tentang bumi
berjudul PERSEMBAHAN PADA BUMI bersama penulis lainnya tahun 2014;
6.
Menerbitkan antologi cerpen horor bersama
penulis lainnya berjudul HORORIS CAUSA lewat penerbit AG Pressindo Yogyakarta
2016;
7.
Menerbitkan kumpulan cerpen duet dengan
Iit Sibarani berjudul Di Penghujung Pelukan lewat penerbit Mediakita Jakarta
2017;
8.
Menerbitkan kumpulan cerita anam berjudul
Pahlawan Antikorupsi: Sudah Adil, Kok! lewat penerbit Funtastic M&C
Gramedia Jakarta 2018;
9.
Menerbitkan kumpulan resume Kelas Menulis
Gelombang 16 dalam bentuk Cerita Fiksi berjudul Pahlawan Literasi melalui
Penerbit Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan Depok 2021;
10. Menerbitkan
kumpulan naskah puisi darik tema karakter pendidikan dan profil pelajar
Pancasila berjudul Bagimu (Anak) Negeri melalui penerbit Yayasan Pusaka Thamrin
Dahlan Depok 2021.
NON FIKSI
1.
Menerbitkan buku saku wisata Lombok seri
pantai berjudul DONG AYOK KE LOMBOK! bersama penulis Lombok lainnya lewat
penerbit DIMENSI PUBLISHING tahun 2013;
2.
Menerbitkan buku antologi bersama penulis
lainnya berjudul MY LIFE AS BLOGGER lewat jalur self-publishing nulisbuku.com
tahun 2015.
Alasan
utama bagi guru mengapa harus belajar menulis cerita fiksi adalah untuk
memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Aspek AKM adalah teks Fiksi
2. Passion
3. Terapi diri
4. Eksplorasi kemampuan diri menulis
APA ITU FIKSI
Menurut KUBI Halaman 316
Fiksi adalah
cerita rekaan, khayalan, tidak berdasarkan kenyataan; pernyataan yang hanya
berdasarkan khayalan atau pikiran.
Tema merupakan pokok permasalahan dalam tulisan.
Pemilihan tema untuk buku fiksi dapat berasal dari permasalahan dalam kehidupan
sehari-hari, seperti pernikahan, perjuangan mewujudkan mimpi, roman remaja,
permasalahan dalam pertemanan, kematian, dan sebagainya.
Tema sangat menetunkan cerita. Selain tema, jangan lupa pula untuk menentukan tujuan penulisan serta segmen pembaca tulisan kita. Hal ini untuk mempermudah dalam merangkai alur dan konflik serta pemilihan gaya bahasa yang digunakan.
Menciptakan Karakter Tokoh
Menentukan tokoh utama, tokoh pendukung dan bagaimana
cerita dibangun menjadi hal yang sangat penting dalam merangkai alunan cerita.
Selalu ada yang berperan sebagai tokoh protagonis yang biasanya juga menjadi
tokoh utama, atau bisa juga orang-orang disekitar tokoh utama.
Selayaknya dalam kehidupan nyata, ketika ada si “baik” tentu juga ada yang berperan sebagai si ”jahat” dalam tulisan fiksi. Tujuan yang ingin dicapai oleh masing-masing tokoh dan permasalahan yang dihadapi. Penulis perlu membangun karakter tokoh yang mampu menghidupkan imajinasi. Tekniknya dengan mendeskripsikan kepribadian, latar belakang, tinggi badan, kebiasaan, cara berbicara, usia, warna rambut, emosi, dan juga intelektual tokoh.
Di sisi lain, untuk memperkuat identitas dan karakter tokoh dapat digambarkan setting, dimana tokoh tumbuh, perabotan, lingkungan, dan sebagainya. Semakin detail deskripsi setiap tokoh akan semakin mempermudah penulis mengungkapkan tokoh dalam cerita.
Membangun Plot Cerita
Setelah selesai mendeskripsikan karakter masing-masing
tokoh yang terlibat dalam cerita, kita dapat mulai membangung plot cerita.
Untuk mempermudah dalam membangun plot cerita dapat dengan menggunakan teknik menulis dengan
metode mind-mapping. Kita
dapat menggambarkan keseluruhan cerita dengan mudah.
Untuk menjabarkan plot cerita juga dapat dengan menggunakan rumus dasar penulisan yang meliputi 5W dan 1H. Setelah mendapatkan gambaran kejadian-kejadian kita dapat menentukan penyusunan cerita dengan alur maju, alur mundur (flash back), atau alur maju mundur.
Jangan lupa untuk menentukan konflik dan bagaimana akhir cerita. Perlu diingat akhir cerita yang “tidak terduga” akan lebih menarik pembaca untuk terus membaca tulisan sampai selesai dibanding dengan alunan cerita dengan akhir yang mudah ditebak
Menulis Apa yang Sudah Direncakan (Alur)
Mulailah menuliskan nasrasi, dialog antar tokoh sesuai dengan outline yang telah disusun. Penulisan cerita dapat menggunakan cara menuturkan gaya orang pertama, dimana penulis serba tahu dan terlibat dalam cerita sebagai salah satu karakter di dalamnya. Bisa juga menggunakan teknik menulis dengan cara menuturkan gaya orang ketiga, dimana posisi penulis serba tahu, namun tak terlibat dalam cerita (Proses alur bisa maju; mundur; atau maju mundur. Penyelesaian Alur ada alur klimaks dan ada alur anti klimaks).
Setting
Menentukan tempat terjadinya cerita, terbagi menjadi :
setting geografis —-> tempat di mana kejadian
berlangsung
setting antropologis —-> kejadian berkaitan dengan
situasi masyarakat, kejiwaan pola pikir, adat-istiadat.5. Penokohan / Pewatakan
Sudut pandang
Yang mendasari tema dan tujuan penulisan. Penghadiran
bisa dengan :
Gaya orang pertama —> penulis terlibat sebagai
salah satu tokoh
Gaya orang ketiga —> penulis serba tahu apa yang
terjadi tetapi tidak terlibat di dalam cerita.
Suasana
Yang mendasari
suasana cerita adalah penokohan karena perbedaan karakter sehingga menimbulkan
konflik. Dengan konflik pengarang berhadapan dengan suasana menyedihkan,
mengharukan, menantang, menyenangkan, atau memberi inspirasi.
PROSES KREATIF MENULIS
Niat
Memiliki niat yang kuat untuk menulis
Ide dan Genre
Tulisan berawal dari ide. Ide ada di mana-mana. Tidak usah
dicari. Dengan membaca, mendengar, atau melihat akan muncul ide serta tentukan
genre. Apakah untuk anak, remaja, dewasa atau umum.
Tema
Setelah
ide muncul, tentukan tema. Tema adalah pokok pikiran atau dasar cerita (yang
dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang/menulis (KBBI)
Tema
bisa dijadikan judul sementara atau judul pendek.
Outline
Buatlah garis besar tulisan. Struktur naskah artikel umumnya
terdiri dari:
·
Intro, pendahuluan.
Misalnya, latar belakang masalah.
·
Bridge, identifikasi masalah
·
Bahasan, petakan dalam sub-subjudul
·
Penutup.
Riset Data
Setelah menentukan tema atau judul sementara, lakukan riset
data, cari dan baca referensi sebanyak mungkin seputar tema yang akan ditulis. Baca
tulisan-tulisan atau data terkait tema yang akan ditulis. Kutip jika perlu,
dengan menyebutkan sumbernya. Orang yang berwawasan luas, atau pakar dalam
suatu masalah, mungkin tak perlu riset lagi. Ia tinggal menuangkannya dalam
alur pemikiran sesuai dengan tema. Namun, penulis pemula wajib mengembangkan
ide dan mendalami sebuah tema yang akan ditulisnya. Penulis pemula yang
“mandek” saat menulis satu-dua alinea, umunya disebabkan kurangnya data atau
bahan tulisan. Dengan banyak membaca dan referensi, dijamin takkan kekurangan
bahan tulisan. Bacalah sebelum menulis
Writing: Menyusun Draft
Lakukan “free writing”. Menulis bebas. Tuliskan dan tuangkan
yang ada dalam pemikiran
Abaikan dulu tata bahasa dan akurasi data. Just, write! Tulis
sajalah. Alirkan
Rewriting
A good writer is also good rewriter. Susun ulang naskah Anda
sesuai dengan outline yang dibuat.
EditingSwasunting
Setelah
draft selesai disusun, lankah terakhir adalah lakukan editing (penyuntingan
naskah).Perbaiki tata bahasa dan akurasi data. Hapus kata-kata atau kalimat
yang tidak perlu. Usahakan gunakan bahasa jurnalistik agar
naskah enak dibaca dan mudah dipahami.
Publikasi
Selesai editing, naskah siap dipublikasikan, bisa melalui media social
seperti Blog atau dikirim ke penerbit
KESIMPULAN
Dalam membuat sebuah karya literasi,
apapun jenisnya harus memiliki Niat yang kuat, lalu membaca tulisan/karya orang
lain, dan ide yang datangnya dari manapun tuangkan dalam tulisan. Terus gali
serta kembangkan tulisan. Lalu susun kalimat demi kalimat sesuai dengan diksi. Jangan
berhenti menulis dan tulislah apa yang diinginkan.
Semoga kita bisa membuat buku fiksi
ReplyDelete