PENERBIT MAYOR

TANGGAL PERTEMUAN : 28 APRIL 2021

RESUME KE                        : 10

TEMA                                    : PENERBIT MAYOR

NARSUM                              : BPK EDI S MULYANTA.

GELOMBANG                     : 18

MODERATOR                     : MR. BAMS

sumber gambar wag Belajar Menulis gelombang 18, 2021

Pada hari ini rabu 28 April 2018, belajar bagaimana caranya bisa menerbitkan sebuah karya yang berupa naskah untuk diteritkan di Penerbit Mayor seperti Penerbit Andi Jogyakarta. Kali ini dipresentasikan oleh bpk Edi S. Mulyanta.

Pak Edi S. Mulyanta kelahiran Jogjakarta/Tgl Lhr : 24 Mei 1969 dengan pendidikan akhir S2 Magister Teknologi Informasi Fak. Elektro UGM Yogyakarta 2006. Seorang Publishing Consultant & E-Book Development Andi Publisher dan Founder Pasar Buku Digital ebukune.my.id dan bukudigital.my.id.

Sudah banyak karya yang dihasilkan oleh beliau antara lain:

1. How to make money in BIG DATA, 2021

2. Lebih Mahir Word 2019, Untuk Penulisan Ilmiah, 2019

3. Teknik Modern Fotografi Digital 2007

4. Pengolahan Digital Image 2007

5. Menyusun Karya Tulis Ilmiah Menggunakan MS Office Word, 2006

6. Special Workshop: Teknik Airbrush Menggunakan Photoshop 2005

7. Menjadi Desainer Layout Andal dengan Adobe InDesign 2005

8. Pengenalan Protokol Jaringan Wireless Komputer 2005

9. Kupas Tuntas Ponsel Anda 2003 dll

Sebagaimana Judul dari yang tertera pada flyer yaitu PENERBIT MAYOR, maka pemateri menjabarkan tentang apa itu penerbit mayor serta lika liku sector bisnis percetakan buku. Penerbit mayor adalah sebuah badan usaha yang menerbitkan ratusan bahkan ribuan eksemplar hasil karya yang berupa naskah dari para penulis baik berupa buku buku Fiksi, non fiksi maupun ilmiah yang dibagi dalam beberapa kategori, hasil karya para penulis.

Memiliki tim yang terdiri dari editor, marketing, layout dana lain lain sebelum dicetak dan distribusi ke pasar (toko toko buku). Lalu mengadakan acara bedah buku serta road show agar buku yang sudah dilempar kepasar dipebeli oleh masyarakat. Penerbit mayor/besar berorientasi pada keuntungan karena banyak biaya yang dikeluarkan untuk produksi massal sebuah karya. Pada umumnya karya yang berupa naskah dari para penulis sebelum dilakukan pengeditan, naskah tersebut dipelajari terlebih dahulu, apakah karya tersebut layak untuk dijual dan memberikan keuntungan bagi penerbit. Lalu bila hasil penelitian dan buku tersebut layak untuk dijual maka terjadi proses transaksi antara penulis dengan penerbit. Dan ada royalty penjualan bagi penulis dari hasil penjualan buku dipasar.

Outlet utama bisnis penerbitan buku adalah pasar toko buku, di samping itu tentunya pasar di luar toko buku yang tidak dapat kita ke sampingkan juga. Toko buku inilah yang menjadi soko guru dari bisnis ini sehingga ketergantungan ini sudah menjadi suatu ekosistem yang khas dalam dunia penerbitan. Di Undang-undang Nomor 3 tahun 2017, sudah dijelaskan dengan gamblang tentang sistem perbukuan di Indonesia.

Literasi adalah kemampuan untuk memaknai informasi secara kritis sehingga setiap orang dapat mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas hidupnya Demikian arti makna menurut UU No 3 – 2017

Tugas penerbit adalah mendapatkan -Naskah- yang tentunya dapat diproses menjadi buku untuk menghasilkan keuntungan, sehingga bisnis penerbitan tersebut dapat berkembang dan meningkatkan literasi bagi masyarakat secara umum. Bapak ibu perlu juga mengetahui definisi ^naskah buku^ dan ^buku^yang telah dijelaskan dengan gamlang pula di UU Perbukuan ini.

NASKAH BUKU

Naskah Buku adalah draf karya tulis dan/atau karya gambar yang memuat bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Tugas penulis adlah menghasilkan Naskah Buku yang memenuhi kriteria bagi penerbit. Penerbit akan mengolah Naskah Buku tersebut menjadi komoditas berupa buku cetakan maupun buku elektronik menyesuaikan perkembangan jaman.

Berikut definisi Buku menurut UU Perbukuan

Buku adalah karya tulis dan/atau karya gambar yang diterbitkan berupa cetakan berjilid atau berupa publikasi elektronik yang diterbitkan secara tidak berkala. Ke depan baik itu penerbit buku Mayor maupun Minor dapat berperan saling melengkapi dalam memenuhi amanat undang-undang ini.

Buku merupakan luaran atau outcome yang diakui oleh Undang-undang sebagai syarat dalam memenuhi kewajiban baik itu Guru, Dosen, maupun tenaga-tenaga di Pemerintahan. Beberapa Undang-undang yang memperkuat posisi buku ada di UU 12/2012 Perguruan Tinggi Pasal 46 ayat 2 ….Hasil Penelitian wajib disebarluaskan…. dipublikasikan (dalam bentuk Buku Ber ISBN), PermenPAN 26/2009 Jabfung Guru dan Angka Kredit, Pasar 11 Ayat c-2 Publikasi Buku ber ISBN

sumber gambar milik pak Edi S. Mulyanta

Berikut manfaat ISBN menurut Perpustakaan Nasional yang mempunyai hak untuk mengeluarkan nomor tersebut

Karena begitu pentingnya luaran atau outcomes dari beberapa profesi pendidik, sehingga tumbuh subur pula penerbit2 yang menyalurkan hasil pemikiran penulis dalam bentuk buku yang ber ISBN. Penerbit di Indonesia telah diwadahi pemerintah dalam organisasi IKAPI, sehingga bapak dan ibu yang akan menerbitkan buku, sebaiknya menggunakan saluran tersebut yang telah diakui oleh pemerintah. Setiap penerbit diberi nomor tanda keanggotaan IKAPI

Setiap penerbit diperbolehkan untuk mengajukan Nomor ISBN ke perpustakaan nasional. Di dalam perkembangannya, perpustakaan nasional memberikan penanda tertenu dalam ISBN untuk menunjukkan skala produksi penerbitannya.

Skala produksi ini hanya menunjukkan kemampuan output buku yang dihasilkan serta kemampuan distribusinya ke masyarakat luas. Semakin besar output dan distribusinya, ISBN yang dikeluarkan oleh Perpusnas akan semakin banyak. Akhirnya diberikan kode produksi buku di ISBN dalam bentuk Publications Element Number.

STRUKTUR ISBN

Inilah struktur ISBN sebagai penanda Perpusnas dalam mendistribusikan nomor buku secara individual

Karena hal itulah kemudian muncul istilah penerbit mayor dan penerbit minor, hanya karena masalah skala produksi saja.. visi dan misi penerbitan semuanya sama yaitu mencari keuntungan bisnis, dan ada sisi idealisme di dalamnya.

Aturan pemerintah, terkadang bergerak mengikuti dinamika masyarakat. Karena banyaknya terbitan yang diajukan sebagai syarat Jabatan Fungsional, akhirnya pemerintah terkadang memberikan syarat tertentu untuk mempermudah klasifikasi pemberian nilai indeks di angka kredit. Sehingga munculah penerbit skala mayor (nasional) dan skala regional saja. Bahkan di luaran Pendidikan Tinggi, jelas mensyaratkan untuk mendapatkan nilai angka kredit nasional harus diterbitkan di penerbit skala nasional (minimal 3 propinsi kantor pemasaran

Hal ini lah yang semakin menegaskan garis yang jelas antara penerbit mayor dan minor, hanya karena skala penjualannya. Dengan semakin berkembangnya teknologi penerbitan buku digital maka para penerbit melakukan penyesuaian pengembangan . penerbitan digital, untuk mengantisipasi perkembangan jaman yang semakin nyata terlihat arahnya ke depan. Untuk melihat percontohan buku digital serta proses pemasarannya melalui link http://bukudigital.my.id atau http://ebukune.my.id

Dengan berlakunya PSBB dan pembatasan kegiatan masyarakat di beberapa daerah, maka otomatis Toko buku andalan penerbit yaitu Gramedia memarkirkan bisnisnya di sisi pit stop dan terhenti sama sekali. Dari omzet normal dan terhenti di pit stop menjadikan omzet terjun bebas dikisaran 80-90% penurunannya. Outlet yang tertutup menjadikan beberapa penerbit ikut terimbas, sehingga mereposisi bisnisnya kembali. Hal ini berdampak secara langsung ke produksi buku hingga ke sisi penulis buku yang telah memasukkan naskah ke penerbit menanti bersemi di Toko Buku

Penerbit saat ini sedang mereposisi diri untuk tetap bertahan, walaupun tentunya tidak akan mudah. Sehingga kami membuka saluran-saluran promosi baru untuk masih tetap mengobarkan semangat literasi di perbukuan.

Saluran-saluran digital dapat menjadi alternatif untuk tetap berkembang mendistribusikan ilmu pengetahuan. Kami mencoba mengembangkan channel TV Andi di Youtube, dan mengembangkan Production House Andi Academy, untuk tetap mengobarkan semangat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui penerbitan buku.

Dengan kondisi penerbit yang terpuruk sebagai akibat dampak dari pandemic covid baik mayor maupun minor, para penulis disarankan untuk tetap produktif membuat naskah, aagar simbiosis mutualisme perekonomian diroda penerbitan tetap berjalan semaksimal mungkin.

Terobosoan baru yang dilakukan oleh Penerbit ANDI adalah dengan membuat TV ANDI yang berfungsi sebagai taman baca digital. Ini adalah sebagai bentuk penyesuaian perkembangan jaman, yaitu era digitalisasi. Melalui TV ANDI ini, buku buku karya penulis dapat dipromosikian sehingga dapat dilihat dan dibeli oleh pemirsa.

Untuk masuk ke Penerbit Mayor ajukan proposal yang isinya garis besar tulisan yang dapat ditawarkan ke penerbit. Penerbit akan melihat Tema, Judul Utama, Outline tulisan, pesaing buku dengan tema yang sama, positioning buku (harga, usia pembaca, gender, pendidikan, dll). 

Demikain pemaparan materi tentang apa dan bagaimana cara bisa tembus ke penerbit mayor. Tulisan yang baik akan membawa kepada para pembacanya dan editor yang baik akan membawa kepada penerbitnya



Comments

  1. Terima kasih sudah mengerjakan tugasnya dengan baik

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama2 Om Jay. Brrkat bimbingan para suhu jitu 🙏🙏🙏

      Delete

Post a Comment

IBU

BLOG SEBAGAI SARANA BELAJAR DAN MENGAJAR

DESIGN COVER BUKU YANG MENARIK

MEMBUAT FLYER DAN INFOGRAFIS