IDE MENULIS
Uraian tentang materi “ide menulis” disampaikan dengan apik oleh Bapak Wijaya Kusumah SPd MPd, seorang Guru TIK di SMP Lab School Jakarta. Beliau dikenal sebagai Guru Blogger Indonesia. Banyak karya yang dihasilkan oleh beliau. Pak Wijaya Kusumah dengan sapaan akrabnya Om Jay adalah penggagas BELAJAR MENULIS mealalui WA Group dan Belajar Bicara melalui Zoom APKS PGRI.
TANGGAL PERTEMUAN : 7 APRIL 2021
RESUME KE : 2
TEMA :
IDE MENULIS BAGI GURU
NARSUM :
BPK. WIJAYA KUSUMA (OM JAY)
GELOMBANG : 18
Menurut om Jay sebenarnya ide menulis
bertebaran di depan mata kita. Namun terkadang kita belum siap menuliskannya.
Hal itu disebabkan karena kita belum terbiasa menulis. Sumber ide yang paling
enak ditulis adalah diri kita sendiri dan orang lain. Tapi bisa juga yang ada
di depan mata kita. Contoh yang paling mudah adalah menceritakan diri sendiri
dalam bentuk tulisan.
Wijaya Kusumah, S.Pd, M.Pd Lahir di
Jakarta, 28
Oktober 1972. Menyelesaikan
pendidikan S1 di IKIP Jakarta pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
(1990-1994). Telah
menyelesaikan pendidikan S2 pada Program Studi Teknologi Pendidikan (TP)
Pascasarjana UNJ (2007-2009) dan mulai tahun 2014 telah melanjutkan pendidikan
ke S3 Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNJ. Mohon doanya cepat selesai dan mendapatkan gelar doktor pendidikan tahun
2021 ini.
Sejak 1992 hingga saat ini berkarier sebagai pengajar bidang
studi TIK di SMP Labschool Jakarta. Semasa kuliah di IKIP Jakarta aktif di beberapa organisasi, yaitu:
Ketua Umum HMJ Teknik Elektro FPTK IKIP Jakarta, Ketua HMI Komisariat FPTK IKIP
JAKARTA, Ketua Musholla “Al
Biruni” FPTK IKIP JAKARTA, Sekretaris Senat
Mahasiswa FPTK IKIP JAKARTA, dan Ketua LP2TK IKIP JAKARTA Bidang Perangkat
Lunak (1994-1996). Juga pernah menjadi Sekertaris Ikatan Remaja Masjid Al Iman
Komplek TNI Angkatan Laut Jatibening Indah, Pondok Gede, Bekasi (1990).
Pengalaman organisasi lainnya adalah Sekretaris Alumni Elektro
FT-UNJ (2006-2011), Kepala Humas Ikatan Pengembang Teknologi Pendidikan
Indonesia (IPTPI) Pusat, Sekertaris jenderal Komunitas TIK dan KKPI (KOGTIK)
DAN IKATAN GURU TIK PGRI, Pengurus APKS PGRI, Penulis Teraktif Kompasiana.com,
Penasehat Komunitas Blogger Bekasi, Mantan Pengurus Pusat Ikatan Guru Indonesia
(IGI), Mantan Penasihat Ikatan Guru Indonesia (IGI) Wilayah Bekasi, Konsultan
pendidikan di beberapa sekolah swasta, Pendiri Komunitas Sejuta Guru Ngeblog
(KSGN), Founder Teacher Writing Camp (TWC), Founder Ikatan Profesi Guru
Indonesia (IPGI), dan pernah menjadi Pembina Redaksi majalah ”Gema” SMP
Labschool Jakarta, dan beberapa sekolah terkenal di Jakarta. Omjay banyak
diundang menjadi narasumber untuk
menjadi konten kreator di banyak sekolah dengan disain dan metode pembelajaran
modern di era Revolusi Indutri 4.0.
Beberapa karya ilmiah yang diterbitkan untuk tingkat nasional
adalah:
Proses Pembelajaran Internet dalam Meningkatkan Imtak Siswa
(2005), Pembelajaran Berbasis ICT di Kelas Akselerasi dalam meningkatkan
Imtak-Iptek secara Terpadu (2006), Peningkatan Imtak Siswa Berbasis Proses
Pembelajaran Word melalui CTL & Portofolio (2007), Peningkatan Kualitas
Pembelajaran Internet di Kelas Akselerasi dengan metode CTL & Penilaian
Portofolio (2007), Menumbuhkan Kreativitas Menulis Siswa Akselerasi melalui
Belajar Mandiri pada Pembuatan Blog di Internet (2008), Upaya Meningkatkan
Minat dan Kreativitas Menulis Melalui Pengelolaan Blog di Internet (2008),
Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Mengapa Guru Takut Melakukannya? (2008),
Mengenal Penelitian Tindakan Kelas (2008), Yuk Kita Ngeblog! (2009), Guruku
Menggapai Bintang (2010), Menjadi Blogger Handal di Era Global (2010), Internet
Sehat Bikin Hebat (2011), Menjadi Guru Tangguh Berhati Cahaya (2011),
Efektifitas Pemanfaatan Blog Sebagai Media Test Online (2011), Menulislah
Setiap Hari & Buktikan Apa yang Terjadi (2011), dan TIK: Menulis Blog Untuk
Pendidikan (2012). Saat ini sudah menyelesaikan buku terbarunya, Catatan Harian
Seorang Guru Blogger (2020), dan menjadi guru di zaman Edan (2014), Menjadi
Blogger Ternama (2017), Melejitkan Keterampilan Menulis Siswa (2020) sedang
meneliti tentang pemanfaatan dan Manajemen blog untuk meningkatkan keterampilan
menulis siswa (2019-2020). Sekarang ini sedang fokus menyelesaikan buku
terbarunya, belajar STEAM di negara China.
Penulis Buku paket TIK kelas 7, 8, dan 9 SMP bersama guru tim
TIK Labschool Jakarta yang diterbitkan oleh Penerbit Rajagrafindo. Alhamdulillah
telah banyak dipakai oleh guru TIK SMP di Indonesia melalui jalur MGMP TIK.
Juga penulis buku untuk pembelajaran TIK Yuk Kita Ngeblog!. Saat ini telah
menulis buku Informatika kelas 7, 8. dan 9 SMP. Juga menjadi koordinator untuk
penyusunan buku Informatika SD, SMP, dan SMA. Buku informatika diterbitkan
Penerbit Andi Yogyakarta.
Motto Hidup :
Kejujuran Kunci Keberhasilan dan Kesuksesan. Hobbi: Menulis di
blog
URAIAN MATERI
Menulis, meski terkesan sederhana tapi
bisa menjadi kegiatan yang sangat menyita pikiran. Seringkali yang membuat
menulis terasa sulit adalah saat menentukan ide untuk dijadikan bahan tulisan.
Baik penulis pemula maupun profesional, pasti pernah merasakan kebuntuan ide
saat menulis. Terutama bagi penulis pemula, seringkali muncul kebingungan harus
mencari ide dulu atau langsung mulai menulis saja.
Meski ide terkadang bisa datang begitu saja, tapi tidak ada salahnya jika kita mencoba menggali ide untuk datang. Menjadi 'barang mahal' saat berkeinginan untuk menulis, nyatanya ide bisa saja datang dari hal-hal sederhana yang tidak kita duga sebelumnya.
Berikut ini beberapa hal yang dapat mendatangkan ide untuk menulis.
1. Pengalaman hidup
Kalau ada pepatah yang mengatakan bahwa
pengalaman adalah guru terbaik itu memang ada benarnya. Pengalaman dalam hidup
akan mampu memberikan pembelajaran bagi diri untuk semakin mendewasa. Di
samping itu, pengalaman hidup pun juga bisa menjadi bahan untuk ide menulis.
Baik pengalaman pribadi maupun dari orang lain, keduanya sama-sama memberi
cerita tersendiri.
Apa yang kita dapatkan sepanjang hidup bisa kita tulis, entah itu sebagai memorabilia atau untuk membagikan cerita hidup pada orang lain. Sentuhan cerita nyata yang membingkai ide tersebut akan menciptakan daya tarik tersendiri bagi tulisan yang dibuat.
2. Referensi dari luar
Referensi dari luar bisa menciptakan
peluang bagi datangnya ide yang tanpa henti. Sebagai contoh, ide tulisan dapat
datang dari aktivitas membaca yang sering kita lakukan. Entah itu membaca buku,
koran, atau mungkin artikel yang sudah ada, pada akhirnya akan dapat memberi
kita inspirasi untuk menulis.
Tentunya tulisan yang kita buat nanti harus berasal dari sudut pandang kita sendiri dan bebas dari plagiarisme. Sekalipun membawa tema yang hampir sama, dengan membawa sudut pandang kita sendiri maka tulisan yang baru akan memiliki 'rasa' yang berbeda.
3. Imajinasi dalam diri
Membiarkan diri bermain dalam khayalan
sebenarnya tidak selalu buruk. Ada sisi positif yang tetap dapat diambil dengan
melatih imajinasi kita. Salah satunya berimajinasi untuk dijadikan ide menulis.
Tak jarang penulis, terutama fiksi, membawa hasil dari imajinasinya untuk
dijadikan tulisan.
Mereka bahkan mampu membawa pembacanya untuk larut ke dalam cerita yang sengaja mereka ciptakan sendiri. Memang semua itu butuh kemampuan yang mumpuni, tapi dengan memulai saat ini maka kita pun juga dapat melatih kemampuan menulis lewat imajinasi.
4. Mimpi
Membiarkan diri bermain dalam khayalan
sebenarnya tidak selalu buruk. Ada sisi positif yang tetap dapat diambil dengan
melatih imajinasi kita. Salah satunya berimajinasi untuk dijadikan ide menulis.
Tak jarang penulis, terutama fiksi, membawa hasil dari imajinasinya untuk
dijadikan tulisan.
Mereka bahkan mampu membawa pembacanya untuk larut ke dalam cerita yang sengaja mereka ciptakan sendiri. Memang semua itu butuh kemampuan yang mumpuni, tapi dengan memulai saat ini maka kita pun juga dapat melatih kemampuan menulis lewat imajinasi.
Mimpi yang sering disebut sebagai bunga tidur ternyata juga bisa menjadi bahan tulisan kita. Saat berada dalam situasi tertentu dalam mimpi, kita seperti mengalami hal nyata secara langsung. Biasanya cerita mimpi bisa dijadikan tulisan fiksi, baik itu cerpen ataupun puisi.
Mungkin bagi beberapa orang, mimpi seperti hal yang berlalu begitu saja tanpa arti. Namun sebenarnya ada hal-hal yang di luar kendali kita yang juga dapat kita manfaatkan untuk menjadi tulisan.
5. Memaksa ide datang
Meski terkesan sembrono, tapi dengan
mengondisikan diri berada dalam suasana menulis dapat menjadi trik untuk
memaksa ide datang. Terkadang kita hanya butuh diberi stimulus untuk
menciptakan sendiri ide itu. Tidak perlu hal-hal ribet, kita bisa memulai
dengan mendekatkan diri dengan 'alat perang' kita untuk menulis. Bisa dengan
smartphone, laptop, komputer, atau bahkan buku catatan sederhana juga cukup.
Paksakan diri kita untuk mulai menulis kata satu per satu hingga menjadi bait atau paragraf. Tanpa kita sadari, sebuah tulisan tiba-tiba saja sudah utuh tercipta.
Menulis tidaklah selalu tentang membuat
cerita atau berita besar. Bisa saja menulis dimulai dari hal sederhana yang
dekat dengan kita. Besar atau tidak, bukan kewajiban kita untuk menilai. Cukup
menulis dan bagikan apa yang ada dalam hati dan pikiranmu.
Menurut
Om Jay mindset beliau adalah religi. Setiap tulisannya mengandung reliji atau
paling tidak diselipkan kata kata bijak yang mengacu pada reliji karena
kemungkinan sudah terbiasa dalam hal yang demikian ketika masih dibangku
sekolah membidangi seksi kerohanian.
Membaca tulisan om Jaya di blog http://wijayalabs.com, tulisannya begitu ringan dengan bahasa dan sangat eyecatching. Mudah difahami oleh seluruh kalangan. Terlihat dengan sangat jelas kejujuran dalam cerita terutama cerita jenis refleksif atau kejadian sehari hari.
Salut untuk Om Jay. Tak
mengherankan Om Jay bisa menarik orang orang hebat untuk menjadi pendidik para
Guru agar lebih produktif dan keluar dari zona nyaman
Terima kasih Om Jay”
Menurut om Jay adalah sudah menjadi
tag line beliau untuk menulis. Dan beliau sudah menulis 20,000 buku. Wow ini
sangat menakjubkan menurut pendapat saya. Selanjutnya om Jay mengatakan
menulislah setiap hari. Dan Om Jay menulis kembali dari inspirasi membaca
Resume atau blog dari para peserta latihan menulis maupun Public Speaking. Wow
keren sekali Om Jay nih. Hmmmm kira kira saya bisa tidak ya.
Kesimpulan
dan Pendapat saya
Dari paparan beliau saya sangat
benar benar mengapresiasi. Cerita kisah kejadian yang sebenarnya, kejujuran, memotivasi
dan menginspirasi adalah pelajaran hidup yang sangat berharga, Ide ide yang dating
dari segala penjuru dapat dituangkan dalam bentuk tulisan dan dari tulisan
tersebut para pembaca bisa memtik hikmah menggali ilmu untuk dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari hari.
Penulis cerita reflesif adalah
orang orang yang memiliki hati oleh sebab itu mereka menulis dengan hati.
Contohnya Om Jay dan beberapa pemateri lain yang pernah saya ikuti pada webinar
webinar juga belajar menulis di gelombang 17.
Terima kasih Om Jay atas Ilmunya.
Tak lupa pula saya kutip pepatah lama dan lumayan terkenal yaitu ‘ NEVER STOP
LEARNING WHILE BREATHING, JANGAN PERNAH BERHENTI BELAJAR SELAMA HAYAT MASIH
DIKANDUNG BADAN”
Dan satu lagi pepatah yang sangat
saya sukai adalah “USIA TIDAK MEMBATASI UNTUK BELAJAR. KARENA HIDUP ITU ADALAH
BELAJAR DAN BELAJAR UNTUK HIDUP serta JADILAH ORANG YANG BERGUNA BAGI ORANG
LAIN”
Bukan 20.000 buku. Tapi buku pertama sdh dicetak 20.000 buku.
ReplyDeleteTerima kasih atas koreksinya nanti saya perbaiki
ReplyDelete